Your message has been sent, you will be contacted soon

Call Me Now!

Tutup

Belajar Bahasa Inggris, Siswa SMK Plus NU Sidoarjo Dengarkan Narsum dari Aljazair

  • Array

Ratusan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Plus Nahdlatul Ulama Sidoarjo mengikuti proses pembelajaran bahasa Inggris yang disampaikan oleh penutur langsung (native speaker) dari Al-Jazair, Mr I Yazeed Chergui di aula SMK Plus NU Sidoarjo. Mereka terlihat ceria dan antusias mengikuti penjelasan dari Yazeed.

Koordinator Bahasa Inggris SMK Plus NU Sidoarjo Lely Retno Septyo Rini mengatakan, penutur langsung ini sengaja didatangkan dari luar negeri melalui tempat kursus Bahasa Inggris “Kampung Sinau” yang berada di Desa Siwalan Panji Buduran Sidoarjo.

Menurutnya, penutur langsung ini rencananya akan didatangkan ke sekolah sedikitnya dua bulan sekali, dari berbagai negara.

“Tahun ajaran baru ini, baru pertama kali diadakan. Ke depan akan kami adakan dua bulan sekali. Kami berharap agar anak-anak bisa termotivasi untuk belajar bahasa Inggris di dalam sekolah pada khususnya, dan pada umumnya di sekitar sekolah atau di lingkungan perumahan Bluru ini. Sehingga di sini bisa menjadi kampung Inggris seperti di pare Kediri,” kata Lely, Selasa (26/7).

Lely menerangkan, pihak sekolah sengaja memberikan pendidikan bahasa Inggris kepada para siswanya agar mereka bisa menggunakan bahasa Inggris dengan benar. Pasalnya, para siswa nantinya akan melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ke luar negeri seperti di Brunei, Thailand, Filipina dan Malaysia.

“Untuk jurusan yang akan mengikuti prakerin ke luar negeri yakni jurusan Keperawatan, lalu menyusul Farmasi dan Desain Komunikasi Visual (DKV). Kami berharap para siswa yang lulus nanti bisa bekerja dan diterima di luar negeri. Karena saat ini banyak perawat yang dibutuhkan di luar negeri, terlebih di Cina,” jelasnya.

Lebih lanjut Lely mengemukakan, untuk memotivasi para guru dan siswa biar mereka lebih terpacu menggunakan bahasa Inggris di tahun ini, SMK Plus NU Sidoarjo mencanangkan untuk berbicara bahasa Inggris setiap hari Selasa.

“Selama lima hari (Senin-Jumat) mulai pukul 07.00-08.00 WIB di lingkungan sekolah harus menggunakan atau berbahasa Inggris. Jika ada yang tidak menggunakan bahasa Inggris akan dikenakan hukuman,” pungkasnya. (Moh Kholidun/Alhafiz K)

sumber: http://www.nu.or.id/

bule bule

Leave a Comment